Musik Daul Dug dug Madura
Irama
rancak penuh dinamika yang tak terputus-putus, tak kalah dengan musik
tekno yang sekarang marak di perkotaan, kesenian Daul Duk-Duk juga
melantunkan lagu-lagu yang sedang populer saat ini. Dengan penataan
panggung yang dihias dengan ornamen buta kala dan sayap-sayap burung
merak yang dipasangi dengan ratusan lampu hias di setiap centinya maka
panggung berjalan ini seperti makluk magis di tengah kegelapan malam.
Suara
riuh perkusi tradisional dan panggung yang diseting bisa
bergoyang-goyang seolah mengabarkan kepada alam semesta tentang
keberadaan mereka. Ditengah kemeriahan hari jadi Sampang pasca acara
puncak malam sebelumnya, Daul Dug-Dug ini mendapatkan perhatian dan
apresiasi yang luar bisa dari pengunjung. Mereka menikmati seni perkusi
rakyat ini tanpa harus berpikir tentang ritme dan lagu yang dibawakan,
khas kesenian rakyat, tradisional dan bersahaja, yang ada adalah
pelepasan dari kepenatan yang membelenggu dari hidup sehari-hari.
Dari
sekian banyak pilihan kesenian yang tersedia di Sampang, panitia
memilih menggelarkan seni Daul Dug-Dug yang berasal dari kota Sampang
sendiri. Seni ini melibatkan sekitar 40 orang penabuh, yang sebagan
besar anak muda, dengan perangkat alat yang relatif sederhana. Terdapat
seperangkat gamelan tradisional yang terdiri dari peking, kenong dan
gendang, yang untuk kemeriahannya didukung dengan seperangat bedug yang
terbuat dari galon air dua puluh literan yang biasa dipakai nelayan
dalam pekerjaaan sehari-harinya.
Kesenian
ini masih tergolong baru di masyarakat Madura umumnya dan Sampang
khususnya, kurang lebih pada sepuluh tahun terakhir ini kesenian Daul
Dug-Dug mulai marak dimainkan oleh kelompok-kelompok masyarakat untuk
keperluan mengisi waktu luang di pantai saat nelayan tidak sedang
melaut. Selain itu seni ini juga merupakan penyempurnaan dari kebiasaan
anak muda membangunkan orang untuk sahur di saat bulan puasa yang
kemudian banyak dilombakan oleh pemerintah kabupaten di Pulau Madura.
Untuk
jenis keseniannya sendiri terdapat banyak pendapat yang mengkaji dan
mengapresiasi, baik dalam hal konten maupun asal mulanya. Menurut H.
Hasan, pemilik Kelompok Daul Dug-Dug Permata Baru Kabupaten Sampang,
sebelum kesenian ini berkembang dan mampu menjadi jenis kesenian yang
bersifat komersil, adalah kesenian yang berkembang dari kebiasaan
anak-anak muda yang membangunkan orang untuk bersahur pada bulan puasa.
Oleh karena Sampang wilayahnya sebagaian ada yang di pesisir dan
kehidupan sehari-hari sebagai nelayan maka ritme dan jenis musiknya juga
banyak mengadopsi musik-musik pesisir yang dinamis.
?
Kalau sampeyan amati musik yang dimainkan ini ada unsur-unsur Bali
dalam cengkoknya, selain ritme madura sendiri yang dominan. Kami terus
berkreasi dengan musik ini agar tidak ketinggalan dengan kawan-kawan
yang ada di Pamekasan maupun Sumenep?, jelasnya. Kelompok seni yang
dipimpinnya ini sudah melanglang buana keluar Madura untuk dipentaskan
dalam acara-acara kawinan mapun dalam acara apresiasi kesenian yang
lainnya.
Selain
itu, proses akulturasi seni musik ini yang mengadung unsur-unsur dari
seni dari daerah lain semisal Bali, juga disebabkan dari sejarah madura
dan ruang jelajah nelayan madura yang sampai ke seluruh penjuru
nusantara. Di masa lalu, Kerajaan Sumenep juga pernah dijajah oleh
Kerajaan Bali sehingga nafas hindu masih terasa dalam kehidupan
sehari-hari di madura. Seorang nelayan yang hendak melaut, selain
melantunkan ucapan Bismillah juga membakar dupa dan menyiran air kembang
di anjungan perahunya. Dan kebiasaaan nyadran atau berdoa di makan
leluhur juga merupakan bagian dari tradisi hindu yang dikelola dengan
baik oleh masyarakat Islam dalam tradisi Nahdatul Ulama ( NU ) yang
hidup secara baik dalam masyarakat madura. Sedangkan pengaruh musik Bali
dalam Daul Dug-Dug ini juga diakibatkan dari seringnya nelayan madura
melaut dan berlabuh di Bali sampai saat sekarang ini dan tidak bisa
dipungkiri bahwa musik tradisi yang ber-alas perkusi akan hidup subur
dalam alam yang penuh dengan keterbukaan
No comments for "Musik Daul Dug dug Madura"
Post a Comment