Musik Daul Combo Madura
Menyaksikan musik Daul Kombo
dari Kabupaten Pamekasan, Madura, kita akan dibuat terkesima, tidak
saja karena keindahan bunyinya yang rampak dan enerjik, tapi juga karena
keunikan instrumennya yang dibuat dari barang-barang bekas. Misalnya,
drum bekas, ban mobil bekas, kentongan kayu (tok-tok), serta
bangkai truk yang hanya diambil kerangkannya. Namun demikian, kendati
terbilang sederhana tapi musik perkusi ini sangat digemari masyarakat
Pamekasan, juga daerah lainnya. Hampir bisa dipastikan, setiap dusun di
Kabupaten Pamekasan memiliki kelompok Dual Kombo yang siap ditampilkan
di berbagai event.
Daul
Kombo awalnya berasal dari musik patrol yang biasa dimainkan untuk
membangunkan orang saur pada bulan Puasa. Namun dalam perkembangannya,
musik yang semula dimainkan dengan menggunakan alat-alat kentongan
bambu, botol air mineral, kaleng bekas dan lain-lain tersebut, kemudian
digarap ulang menjadi sebuah ensambel perkusi yang lebih kreatif.
Caranya, dengan memanfaatkan drum-drum bekas yang bagian atasnya ditutup
dengan karet ban dalam untuk difungsikan sabagai membran. Selanjutnya,
untuk menghasilkan warna suara yang lebih variatif, dipilihlah drum-drum
yang antara satu dengan lainnya memiliki ukuran berbeda. Dan setelah
itu, baru kemudian seluruh drum yang sudah disulap jadi bedug tersebut
dipadukan dengan instrumen kendang, peking, saron, gong serta alat tiup
saronen. Dan, jadilah sajian musikal yang memikat.
Menariknya,
seluruh alat musik tersebut tidak dimainkan di atas panggung, tapi
dimainkan di atas kerangka truk bekas yang sudah dimodifikasi jadi stage
pertunjukan. Dengan berhiaskan umbul-umbul yang berwarna-warni inilah
para pemusik yang mengenakan pakaian tradisional (kaos bergaris merah
putih, stelan baju hitam-hitam, serta ikat kepala khas Madura), mulai
menunjukkan kebolehannya. Materi musiknya tidak saja diambil dari
lagu-lagu tradisional Madura, tetapi juga musik hasil ciptaan sendiri.
Bertolak dari panggung pertunjukan yang cukup unik inilah seluruh
akumulasi bebunyian seolah memberi spirit para pemusiknya untuk terus
memainkan atraksi-atraksi musikal yang cukup apresiatif.
Suasana
yang hinggar bingar namun tetap harmonis tersebut biasanya dimainkan di
tengah peringatan hari besar agama atau peringatan hari besar nasional,
yang umumnya melibatkan masyarakat luas. Selain itu, Daul Kombo juga
digelar di tengah kegiatan festival. Acara ini biasanya diadakan setiap
tahun sekali oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Pesertanya tak melulu
dari Kabupaten Pamekasan, namun juga dari kabupaten lain. Ketua Dewan
Kesenian Jawa Timur, Fauzi, menjelaskan bahwa Musik Daul Kombo tidak
lagi menjadi milik Kabupaten Pamekasan, tapi juga menjadi milik
Kabupaten Sumenep dan Sampang. Dan, kalau awalnya Daul Kombo dimainkan
di atas kendaraan secara karnaval, kini sudah mulai dimainkan di atas
panggung yang permanen. (Agus Bing, http://www.gong.tikar.or.id)
No comments for "Musik Daul Combo Madura"
Post a Comment